MAULANA MAULIDA

05.05

aku hanya bisa mempersembahkan rangkainan cerita, menggoreskan tinta hitam pada kertas putih. sebuah penantian yang tak pernah berakhir sebuah rasa dan asa yang mungkin sulit untuk di persatukan. hanya dengan doa mereka sampaikan rindu, membuat mereka terasa dekat satu sama lain melalui bait puisi yang terpanjatkan pada-Nya Sang Pencipta Hati


veronica andari ~ Irma maulida




Maulana,
ketika cinta itu datang
ketika cinta itu menghampiri diri ini
ketika cinta itu mengikuti jiwa dan raga
membuat diri ini sontak bergeming
begitu indah begitu memukau
kamu adalah sosok yang mampu membuatku terpana
terpana akan indahnya cinta

Maulida,
yang aku tahu, kau menelusup palung hatiku yang terdalam
yang aku tahu, kau menebar jarum disetiap sudutnya
yang aku tahu, kau selalu tepatri
disetiap urat nadi dan deru nafas yang terdengar
yang aku tahu, kau menyeruak masuk kedalam sel otak ini
disela sela waktu yang tersisihkan
yang aku tahu, retina mu memancarkan kilauan cahaya
menembus kebisuan hati..
yang tak pernah aku tahu,
mengapa aku terus mencintaimu?

Maulana,
aku mengagumi mu sangat mengagumi mu
kamu adalah rangkaian cerita yang selalu tersimpan
yang tak bisa terangkai oleh kata-kata ku.
karna ceirta mu, bagaikan Wangi yang semerbak
sebuah pesona terindah yang menari-nari dalam otakku.
aku tak bisa berhenti memikirkan mu, dan rindu ini pun terus mengekangku
Tuhan,
bolehkan aku mengharapkan nya?
bolehkah aku melangkah lebih jauh?

Maulida,
Ya Rabb
izinkanlah aku menyayanginya, seperti Kau menyayangiku
izinkanlah aku bersamanya selalu
izinkanlah aku untuk menyentuhnya dengan kasih saying yang tulus
dalam bahtera keagunngan Mu
izinkanlah aku mencintainya seperti ia mencintaiku yang karena nya
kita melabuhkan cinta ini hanya karena Mu
izinkanlah kaki ini terus melangkah hingga lelah asalkan bersamanya
izinkanlah jalan yang ku pilih ini Ya Rabb

Maulana,
aku hanya bisa medoakan mu
meminta pada-Nya untuk terus bersama mu.
tapi apa daya ku ?
kita hanya bisa saling menyayangi tanpa bisa saling memiliki
penantian tak berujung ini menyiksa ku.
rasa lelah dalm pengharapan ini trus mengusikku
aku hanya ingin bersama mu
tapi mengapa semua ini begitu hampa ?
aku terlalu mencintaimu.
hati ini terbungkam dalam kesunyian
aku mengharapkan mu.
bagai bulan mengharapkan bintang disisinya
aku tak bisa merengkuh mu.
layaknya sebuah embun yang selalu menemani pagi.
aku tak bisa !
sungguh aku tak bisa !
jarak ini menghadang ku. sang waktu pun terus menghalau ku
aku hanya ingin kau tau, aku menyayangimu
seperti hal nya penantian yang terus ku nanti

Maulida,
teruntuk kau yang jauh disana
aku tau kau sangat mengharapkan kita bisa bersama seperti halnya aku
namun, aku dan kamu tak bisa memaksakan kehendak-Nya
aku menyerah..
aku menyerah pada sebuah rasa yang tak bisa kupaksakan
aku menyerah pada jalan yang kini terhampar luas didepanku
dan aku menyerah pada takdir bahwa ternyata,
aku dan kamu memang tak pernah bisa bersama seperti apa yg kita harapkan
Tuhan,
ku titipkan ia pada-Mu karna Kau lebih dekat dengan nya, lebih memahaminya
dan ku mohon, hapuskan lah secara perlahan rasa ini
bantulah aku menata diri tanpa ia disampingku.
tanpa ia yang tak pernah bisa ku rengkuh selamanya



terinspirasi oleh : Irma Maulida

Ciamis, 00-05-15
atas nama :
 
veronica yulli andari hidayat
Irma maulida
 

You Might Also Like

0 komentar